:

Halaman

Minggu, 10 Juli 2011

POS JAGA


 Ini merupakan desain pos jaga yg terdiri dari:
Ruang jaga(6X6m)
Ruang istirahat(3X4m)
Kamar mandi(2X2m
Ruang ganti(2X3m)
dan Pentri(1,5X3)
karena tugas utamanya mendesain pos jaga maka yg lebih diutamakan adalah pos jaga ,pada pos jaga ini viewnya hanya menghadap kedepan,jadi yang lebih diutamakan arah pandangnya kedepan sehingga pada bagian depan pos jaga ini ter buat dari kaca untuk mempermudah pemantauan.

Ini merupakan rancangan tampak pos jaga pada bagian depan pos jaga terbuat dari kaca dan tidak terdapat banyak tanaman untuk mempermudah pemantauan.Dan site plan pos jaga membuat view pos jaga hanya terletak didepan.


 Gamabar site plan pos jaga:

Jumat, 01 Juli 2011

Gereja pohsarand di Kediri

Gereja Katolik di Puh Sarang didirikan oleh Ir. Henricus Maclaine Pont pada tahun 1936 atas permintaan pastor paroki Kediri pada walctu itu, Pastor H. Wolters, CM. Insinyur tersebut juga menangani pembangunan Museum di Trowulan, Mojokerto, yang menyimpan peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit.
Sayang bahwa gedung museum di Trowulan itu sudah hancur pada tahun 1960 karena kurang dirawat dengan baik sebab kurangnya dana untuk pemeliharaan dan perawatan. Bangunan gereja Puh Sarang mirip dengan bangunan museum Trowulan, maka dengan melihat gereja sekarang kita bisa membayangkan bagaimanakah bentuk museum Trowulan dulu kala. Pastor Wolters, CM, minta agar sedapat mungkin digunakan budaya lokal dalam membangun gereja di stasi Puh Sarang, yang merupakan salah satu stasi dari paroki Kediri pada waktu itu.gereja Pohsarang sekarang telah menjadi objek wisata diKediri.

gereja Pohsarang memiliki banyak objek yang menarik seperti dibukit Tabur yang banyak terdapat patung-patung yang menceritakan kisah perjalan Tuhan Yesus di Salib,gereja ini memiliki bentuk yang unik seperti perahu yang terbalik.Dan bangunan ini menggunakan bahan-bahan yang alami seperti jerami,batu-batu kali,dll.

Kamis, 16 Juni 2011

Arsitektur Balai Kota Malang


A.      SEJARAH 

Gedung Balai kota merupakan pusat pemerintahan colonial pada abad ke-20, dan hingga kini merupakan pusat pemerintahan daerah kota Malang. Pada tahun 1882 pusat pemerintahan kota Malang bertempat di alun-alun kota. Alun-alun merupakan inti atau pusat yang mengawali perkembangan kota. Pada tahun 1922 pusat pemerintahan kota Malang pindah ke kawasan alun-alun bunder atau gedung balai kota Malang yang oleh pemerintah pemerintah kolonial disebut juga J.P.ccoen plein.
 Keberadaan alun-alun bunder dan gedung balai kota Malangyang berada persis di bagian selatannya terasa aneh karenakeberadaannya seperti mengembalikan kota Malang pada konsep tradisional JAWA. Kota tradisional Jawa biasanya di bangun menhadap kea rah utara membelakangi laut selatan sehingga alun-alun berada di utara kraton. Konsep pengembangan alun-alun dan gedung balai kota tampaknya terkait erat dengan pemikiran sang konseptor yaitu: Thomas Karsten. Karsten adalah arsitek dengan latar belakang ideology sosialis. Ia sangat menggali potensi dan sumber-sumberbentuk bangunan tradisional.ia merangcang kota Malang dengan refrensi “kota jawa” terutama balai kota dan bangunansekitarnya. Di sadari atau tidak bangunan balai kota dan alun-alun bunder merupakan upaya untuk mengembalikan gagasan asli kota Jawa