A. SEJARAH
Gedung Balai kota merupakan pusat pemerintahan colonial pada abad ke-20, dan hingga kini merupakan pusat pemerintahan daerah kota Malang. Pada tahun 1882 pusat pemerintahan kota Malang bertempat di alun-alun kota. Alun-alun merupakan inti atau pusat yang mengawali perkembangan kota. Pada tahun 1922 pusat pemerintahan kota Malang pindah ke kawasan alun-alun bunder atau gedung balai kota Malang yang oleh pemerintah pemerintah kolonial disebut juga J.P.ccoen plein.
Keberadaan alun-alun bunder dan gedung balai kota Malangyang berada persis di bagian selatannya terasa aneh karenakeberadaannya seperti mengembalikan kota Malang pada konsep tradisional JAWA. Kota tradisional Jawa biasanya di bangun menhadap kea rah utara membelakangi laut selatan sehingga alun-alun berada di utara kraton. Konsep pengembangan alun-alun dan gedung balai kota tampaknya terkait erat dengan pemikiran sang konseptor yaitu: Thomas Karsten. Karsten adalah arsitek dengan latar belakang ideology sosialis. Ia sangat menggali potensi dan sumber-sumberbentuk bangunan tradisional.ia merangcang kota Malang dengan refrensi “kota jawa” terutama balai kota dan bangunansekitarnya. Di sadari atau tidak bangunan balai kota dan alun-alun bunder merupakan upaya untuk mengembalikan gagasan asli kota Jawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar