:

Halaman

Kamis, 31 Mei 2012

RUMAH LAMIN

      Kebanyakan orang berpendapat keunikan rumah lamin letak pada bagian lantainya yang seperti panggung dan berbentuk persegi panjang, tetapi rumah lamin memiliki keunikan pada bagian ukirannya,  karena hampir disetiap bagian rumah lamin terdapat ukiran baik dari bagian atas sampai kebawah.




     Pada bagian atap rumah lamin terdapat ukiran-ukiran binatang seperti naga,burung enggang,dll dari setiap lambang tersebut memiliki arti tersendiri. Suku dayak naga melambangkan keagungan, padahal naga melambangkan kekuatan dan kekuasaan.


       Sedangkan pada bagian dinding  penuh dengan ukir-ukiran yang  berupa sulur, mata dan pakis yang menjadi ciri khas dari rumah lamin, Karena ukir-ukiran sulur,pakis dan mata hanya terdapat pada rumah lamin. Tetapi ukiran ini memberi kesan terlalu ramai dan mewah.







  Pada pada bagian kaki rumah lamin terdapat ukir-ukiran berupa manusia baik pria dan wanita.Tetapi ukiran pria dan wanita pada rumah lamin memberi kesan gothic dan  menyeramkan. Pada bagian penyangga rumah lamin ini mirip dengan rumah kaki seribu tetapi pada rumah kaki seribu tidak terdapat ukiran dan memiliki tiang penyangga yang lebih banyak, sedangkan pada rumah lamin terdapat ukiran dan jumlah tiang penyangga yang lebih sedikit.

         

  Selain itu rumah lamin yang menarik, kebudayaan orang kalimantan juga unik mulai dari seni tari yang memiliki kekompakan antara penari satu dengan penari yang lain, adanya variasi gerakan, alat-alat musik tradisional, penampilan yang seragam dan unik menjadi ciri khas dari tarian tersebut, 



   Bahkan kekerabatan antara masyarakatnya juga tumbuhnya sehingga dapat memupuk tali persaudaraan yang kuat. Keramahan, rasa gotong royong, rasa patriottisme, kekompakan penduduk sekitar juga baik, sehingga dapat menambah daya tarik tersendiri, hal itu juga membuktikan  bahwa mayarakat Indonesia ramah.


   

              Mungkin jika manusia tinggal dirumah lamin akan mengalami banyak kesulitan karena rumah lamin pada jaman dahulu tidak memiliki penyekat pada setiap ruangannya tetapi hanya penyekat yang berfungsi untuk menyekat antara ruangan keluarga yang satu untuk ruangan keluarga yang lain, dan didalam rumah  lamin bahkan bisa ditempati 50 kepala keluarga padahal setiap orang memiliki privasi masing-masing, selain itu pada rumah lain dibagian bawahnya digunakan sebagai kandang hewan ternak. Benar jika rumah lamin dianggap rumah yang kurang bersih, karena tidak mungkin bisa tempat tinggal manusia dekat dengan kandang binatang. Bahkan pada rumah lamin jaman dulu tidak memiliki MCK yang baik sehingga orang yang tinggal pada rumah lamin kesulitan dalam hal MCK.
Meskipun demikian rumah lain tetap rumah yang indah dalam bidang estetika (keindahan) sehingga rumah lain tetap merupakan objek menarik yang untuk diamati.Tetapi sayang rumah lamin pada saat ini banyak mengalami perubahan, pada ukiran-ukiranya pun sekarang dicat baik di bagian atap dan dinding sehingga keasliannya tidak terjaga  padahal rumah lamin kelihatan lebih bagus jika ukiran-ukirannya tidak dicat, sedangkan dari bentuk rumah laminnya juga mengalami perubahan karena sekarang rumah lamin berukuran lebih kecil dan ditempati oleh satu kepala keluarga. Rumah lamin merupakan salah satu hasil dari arsitektur nusantara yang mencerminkan kebudayaan, sehingga alangkah baiknya jika kita dapat melestarikan rumah lamin yang dapat menjadi kepribadian suku dan bangsa Indonesia selain itu kita juga harus mencontoh rasa persaudaraan yang kuat antara masyarakatnya.

RUMAH LAMIN




Kebanyakan orang berpendapat keunikan rumah lamin letak pada bagian lantainya yang seperti panggung dan berbentuk persegi panjang, tetapi menurut pengamatan saya rumah lamin memiliki keunikan pada bagian ukirannya,  karena hampir disetiap bagian rumah lamin terdapat ukiran baik dari bagian atas sampai kebawah. Pada bagian atap rumah lamin terdapat ukiran-ukiran binatang seperti naga,burung enggang,dll dari setiap lambang tersebut memiliki arti tersendiri. Suku dayak naga melambangkan keagungan, tetapi menurut saya naga melambangkan kekuatan dan kekuasaan.
 
Sedangkan pada bagian dinding  penuh dengan ukir-ukiran yang  berupa sulur, mata dan pakis yang menjadi ciri khas dari rumah lamin, Karena ukir-ukiran sulur dan pakis hanya terdapat pada rumah lamin. Sedangkan pada bagian kaki rumah lamin terdapat ukir-ukiran berupa manusia baik pria dan wanita. Menurut saya ukiran pria dan wanita pada rumah lamin memberi kesan gothic dan  menyeramkan. Pada bagian penyangga rumah lamin ini mirip dengan rumah kaki seribu tetapi pada rumah kaki seribu tidak terdapat ukiran dan memiliki tiang penyangga yang lebih banyak, sedangkan pada rumah lamin terdapat ukiran dan jumlah tiang penyangga yang lebih sedikit.
                Mungkin jika saya tinggal dirumah lamin saya akan mengalami banyak kesulitan karena rumah lamin pada jaman dahulu tidak memiliki penyekat pada setiap ruangannya tetapi hanya penyekat yang berfungsi untuk menyekat antara ruangan keluarga yang satu untuk ruangan keluarga yang lain, dan didalam rumah  lamin bahkan bisa ditempati 50 kepala keluarga padahal setiap orang memiliki privasi masing-masing, selain itu pada rumah lain dibagian bawahnya digunakan sebagai kandang hewan ternak. Saya setuju jika rumah lamin dianggap rumah yang kurang bersih, karena tidak mungkin bisa tempat tinggal manusia dekat dengan kandang binatang. Bahkan pada rumah lamin jaman dulu tidak memiliki MCK yang baik sehingga orang yang tinggal pada rumah lamin kesulitan dalam hal MCK.
Meskipun demikian saya beranggapan rumah lain tetap rumah yang indah dalam bidang estetika (keindahan) sehingga rumah lain tetap merupakan objek menarik yang untuk diamati.Tetapi sayang rumah lamin pada saat ini banyak mengalami perubahan, pada ukiran-ukiranya pun sekarang dicat baik di bagian atap dan dinding sehingga keasliannya tidak terjaga  padahal rumah lamin kelihatan lebih bagus jika ukiran-ukirannya tidak dicat, sedangkan dari bentuk rumah laminnya juga mengalami perubahan karena sekarang rumah lamin berukuran lebih kecil dan ditempati oleh satu kepala keluarga. Sekarang ini rumah lamin hampir tidak ada karena adanya rumah-rumah yang menggunakan rumah modern. Kalaupun ada hanya ada di daerah-daerah tertentu yang masih  menjaga kebudayaan seperti di  Kalimantan Timur yang terletak di desa Pampang  yang sekarang menjadi tepat wisata, tetapi sayang jika kita ingin mendapatkan data atau informasi mengenai rumah lamin harus sedikit mengalami kesulitan selain harus mangajak orang dari suku dayak asli,  juga terdapat orang-orang yang meminta uang jika ingin mendapatkan informasi. Rumah lamin merupakan salah satu hasil dari arsitektur nusantara yang mencerminkan kebudayaan, sehingga alangkah baiknya jika kita dapat melestarikan rumah lamin yang dapat menjadi kepribadian suku dan bangsa Indonesia.